MALAYSIA SELALU MELECEHKAN INDONESIA


Indonesia dan  Malaysia merupakan dua Negara serumpun.Oleh karena selain selain tetangga langsung sama sama menggunakan bahasa Melayu tua.Namun tampaknya Republik Indonesia terlena menggunakan Adat ketimurannya dengan bahsa serumpun.Akibatnya banyak masalah yang dihadapi RI terhadap Malaysia seperti tidak pernah ada tindakan tegas kecuali pendekatan politik.Damai sejahtera memang tujuan konstitusi Indonesia karenanya ditegaskan dalam politik luar negerinya berperan aktif atas perdamian dunia.
Masalah Indonesia dengan Malayisia yang sering terjadi belakangan ini tidak lagi dapat diselesaikan melalui pendekatan Diplomatik semata, akan tetapi sudah harus melakukan tindakan tegas,untuk menunjukkan wibawa sebagai suatu negara Besar dan berdaulat. Tindakan tegas dimaksudkan disini boleh jadi melalui Hukum atau  angkat senjata.Sipadan dan ligitan pun banyak meyita perhatian kita yang padahal sesungguhnya telah jelas batas dimaksud.Selain dari batas kepemilikan itu juga penangkapan atas nelayan RI,Petugas kementerian Kelautan serta ancaman terhadap nelayan dan lain sebagainya terus menerus dilakukan seolah Republik Indonesia tidak dapat berbut apa apa.
Kini di Kalimantan Barat, tepatnya di Kebupaten Sambas, lahan yang terletak di Camar Bulan dan Tanjung Datu seluas 1.499 terancam hilang dari pangkuan Republik Indonesia.Padahal sesungguhnya,menurut sejarah bahwa batas antara Indonesia dengan Malaysia disini sudah cukup jelas dan nyata yang dibuat oleh penjajah Belanda  dan Inggris.Akan tetapi ternyata oleh karena memang Daerah tersebut kurang terjangkau Pembangunan maka dianggap sebagai tanah terlantar yang tidak lagi terawat batas dan patoknya,Malaysia mencoba menggarapnya layaknya tanah tak bertuan.
GANYANG MALAYSIA
Pada masa penjajahan dan atau masa Orda lama, Republik Indonesia dipandang sebagai suatu negara yang tidak dapat didikte,ditekan bahkan untuk upaya caplok mencaplok seperti yangb terjadi belakangan ini.Itu sebabnya, Singapura, Brunei Darussalam termasuk Malaysia sangat ketakukan .Perubahan itu terjadi dengan hubungan Diplomatik antara Indonesia dengan Malaysia jaman Orde Baru.Disini terjadi keharmonisan sementara karena serumpun negara tetangga.
Kini masa repormasi dalam Kabinet Indonesia Bersatu (II) semakin tak dapat berbuat banyak kecuali memelas melakukan pendekatan mengajak duduk bersama.Sebagaimana disinggung diatas, sesungguhnya musyawarah itulah yang terbaik di dalam menyelesaikan setiap masalah.Akan tetapi musyawarah yang tidak pernah ditepati dan kurang saling menghargai itu apakah masih dapat dipertahankan? Itulah masalahnya.
Belakangan ini memang, Malaysia telah mulai menguasai kantong kantong perekonomian Indonesia.Kita memang butuh Investasi Luar Negeri, namun harus secara tegas diatur didalam ketentuan perundang undangan .Contohnya saja misalnya Shell kini telah merambah dimana mana yang bila penguasaan itu tidak dibatasi mkaka, dimungkinkan menjadi alat tertentu untuk menekan bahkan mengatur sesuai dengan kehendaknya.Kalai itu yang terjadi, dimana kedaulatan kita?
Beberapa peristiwa anatara Indonesia dengan Malaysia belakangan ini memancing emosi masyarakat luas.Demo pun terjadi bahkan semboyan lama Ganyang Maysia muncul. Kata kata ganyang itu mengingatkan kita pada Bungkarno yang hendak mengganyang Malaysia.Namun oleh karena itu hanya sekedar yang tidak ada tanggapan apa apa ,maka maklum juga Malaysia menganggap sebatas kata kata yang tidak ada kemampuan melaksanakannya.
Itu pula mungki  sebabnya, bagi Malaysia sudah tidak perduli lagi terhadap Indonesia.mereka mungkmin memandangnya sebelah mata.Sebabnya, selain Tenaga Kerja Indonesia jutaan di Indonesia, juga dinilai telah terikat dengan Malaysia.
Mengalahkah kita diperlkukan terus menerus sedemikian oleh Malaysia? Bukankah kita sepakat bahwa sejengkal tanah pun tidak boleh diambil oleh siapapun secara tidak sah? Hingga kapan kita hanya berharap duduk bersama menyelesaikan masalah dengan Malaysia.Itulah sederet pertanyaaan yang harus terjawab oleh Pemerintah secara tegas untuk tidak terulang kembali, sehingga Republik yang berdaulat ini tidak selalu dilecehkan.

comment 0 komentar:

Posting Komentar

 
© BSA-LAW OFFICE | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger