KECURIGAAN CALON KETUA KPK TETANG NAZARUDDIN BERLEBIHAN

Kecurigaan berbagai pihak terhadap keamanan, Muhammad Nazaruddin, sang  buronan KPK yang ditangkap di Cartagena Kolombia ,Senin lalu itu dalam pemulangannya dari Kolombia ke Indonesia merupakan hal yang berlebihan. Sebab tim penjemput dari Indonesia jelas bukan preman tetapi petugas resmi dan bertanggung jawab dalam tugasnya untuk menjemput. Namun perlu dimonitor bahkan diawasi  agar pemulangannya dari kolumbia ke Indonesia itu mulus dalam perjalanan tidak menimpang kemana-mana yang dimungkinkan memberi kesempatan untuk mencuci otak dan atau mebuat deal deal tertentu.
Mungkin benar, beberapa oknum yang disebut seperti oknum anggota DPR RI bagian Anggaran tururt terlibat menikmati uang dari proyek Wisma Atlet Jakabaring Sumsel atau oknum KPK yang dituduh sebagai sarang mafia, sangat tidak mungkin dan tidak mempunyai kapasitas untuk melakukan sesuatu terhadap Muhammad Nazaruddin dalam perjalanan. Sebab, mereka itu bukan bgian dari Tim penjemput yang ada waktu untuk melakukan dan atau tidak melakuan sesuatu terhadap M Nazaruddin. Oleh karenanya, sangat tidak masuk akal sehat jika ada pihak mencurigai keamanannya.
Calon Ketua KPK, Abdullah Hehamahua, yang juga ketua Dewan Etik KPK itu kepada wartawan mengatakan”mengkhawatirkan M Nazaruddin akan bernasib sama dengan aktivis Ham Munir.Kalau dia bisa datang syukur syukur dia bisa hidup.Bagaimana kalau dia di Munirkan ? Indonesia ini apa yang tidak bisa? Katanya” menurut Abdullah Hehamahua, tim penjemput dari  KPK pun  terancam keselamatannya, dan pihak yang berkepentingan untuk memunirkan seorang Nazaruddin merupakan aktor diluar KPK. Statemen ini membuat kita bertanya tanya.Apakah Abdullah telah ada informasi yang akurat bahwa M Nazaruddin akan dibunuh ditengah perjalanannya dari Kloumbia ke Indonesia ? ataukah hal itu hanya sekedar jaga jaga untuk lebih steril pengamanan buronan Internasional itu? Jika ya, apakah Tim penjemput telah disusupi oknum-oknum yang tidak menginginkan Muhammad Nazaruddin tiba dengan sehat di Indonesia ?
Sebagai seorang calon Ketua KPK yang nota bene adalah penegak hukum, semestinya  tidak menaruh rasa curiga yang berlebihan akan dimunirkannya Nazaruddin. Makna pernyataan ini  seolah tidak percayalagi hukum yang kita jalankan atau kurang memercfayai aparta keamanan di Negeri ini.Sudah sedemikian parahkan dimata Abdullah kemanan dan ketertiban kita? Sedemikian hebatnyakah oknum yang merasa terlibat dapat menyusup ke dalam tim penjemput Nazaruddin sehingga ada kecurigaan M Nazaruddin akan bernasib sama dengan aktivis Ham,Munir?
Seandainya ada informasi yang dapat dipercaya yang dia peroleh, sebagai penegak hukum seyogyanya, Abdullah Hehamahua, menginformasikan hal itu kepada Polri untuk selanjutnya dapat diantisipasi, bukan berarti mengangkat kepermukaan yang hanya membingungkan masyarakat dari kenyamanan dan kemanan berbangsa dan bernegara.
Seandainya pun dapat dibuktikan keterlibatan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, Menteri Pemuda Olah Raga, Andi Mallarangeng, Angelia Sondakh dan I Wayan Koster dari PDIP, pertanyaannya, apakah sekeji itu mereka untuk merencanakan matikan Nazaruddin? Atau sehebat itu kah mereka untuk memengaruhi tim penjemput, sampai-sampai disebut, tim penjemput dari KPK pun dikatan terancam keselamatannya.Adakah pihak lain yang lebih berpengaruh yang dicurigai Abdullah Hehamahua yang sudah merencanakan pembunuhan, Nazaruddin, dengan pola dan cara yang dialami aktivis Ham, Almarhum,Munir?
Kenegarawan calon pimpinan KPK ini perlu dipertanyakan. Sebab ya itu tadi, sebagai seorang penegak hukum tidak sepatutnya menaruh kecurigaan yang amat berlebihan apalagi dalam hal menghilangkan niawa orang lain jika ternyata tidak ada bukti. Jika ada bukti tentu sebagai warga yang mengetahui akan ada tidak pidana, wajib untuk melaporkan kepada pihak berwajib. Kini kita bertanya, apakah informasi itu telah dilaporkan kepada Polri ?
Kekhawatiran untuk dipengaruhi,dan atau dicuci otaknya, atau dengan cara lain semisal deal deal tertentu boleh saja terjadi selama dalam perjalanan dari Kolombia ke Indonesia.Dan itu pun sesungguhnya tidak ada masalah ,sebab sulit rasanya bagi Nazaruddin untuk menarik pernyataan yang selama ini telah beredar dan sebagian besar telah pula terungkap kebenaran dari pernyataannya itu pada persdiangan Pengadilan Tipikor. Oleh karenanya seandainya pun terjadi suatu arahan yang banyak dicurigai masyarakat , seperti juga saksi kunci dalam Kasus Antasari, ya itu, Rani, tidak semudah itu penyidik KPK percaya tanpa mengorek dari sisi lain jika ada kemauan. Karenanya kita harus percaya baik terhadap Tim penjemput, maupun proses hukum yang akan dijalankan.
Untuk itu peran serta masyarakat khususnya penggiat anti korupsi merapatkan barisan memantau setiap perkembangan dalam penyidikan.Dengan demikian maka harapan untuk kepastian hukum yang transparan pun akan dapat diraih dan para yang terlibat dapat diproses sesuai ketentuan hukum secara setara.

comment 0 komentar:

Posting Komentar

 
© BSA-LAW OFFICE | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger