BINATANG PUN DEMO

Demo yang sering kita dengar selama ini dilakukan oleh komponen masyarakat dari berbagai elemen.Tujuannya ialah menyampaikan suatu tuntutan tertentu atau suatu protes atas suatu kebijakan tertentu yang dinilai bertentangan dengan ketentuan, atau tidak sesuai dengan kebutuhan.Misalnya saja,Demo oleh Buruh,mereka menuntut upah yang layak atau kenaikan yang sesuai kebutuhan hidup layak.Beda dengan demo ke Istana contohnya tentang kebebasan beragama yang menurut mereka tidak terjamin.
Demo-demo seperti itu seringkali dilakukan.Akan tetapi demo yang dimaksud disini adalah lain.Pasalnya,pendemonya ialah ulat buluh yang berbahaya hingga jutaan sekaligus.entah dari mana asalnya bisa sebegitu banyaknya hingga meresahkan masyarakat di Porbolinggo di tujuh kecamatan itu.Kini kabarnya telah memasuki daerah Bekasi.Jika hal ini sampai Jakarta ? wah sungguh sangat perlu kita introspeksi masing masing apa yang salah dalam negeri ini.
Demo dari binatang seperti ini 15-20 tahun lalu tidak pernah terdengar.Tetapi belakangan mulai muncul yang aneh aneh.Dilampung misalnya, beberapa tahun lalu sempat dihebohkan oleh belalang yang hingga menututp jalan lintas Sumatera. Berbeda dengan di Solok Sumatera Barat. Disini tatkala Walikota kabarnya memberikan hadiah kepada pemburuh yang berhasil menembak babi hutan. Sehari setelah pemberian hadiah itu, ratusan babi hutan turun dari hutan merusak tanaman petani di Daerah ini.
Peristiwa itu terjadi dua tahun lalu.Babi huta ini hanya merusak tanaman belum menyentuh manusia.Beda dengan di Jambi.Disini karena ulah manusia gajah -gajah tidak hanya merusak tanaman tetapi juga mengancam ke perkampungan masyarakat. Mereka ngamuk karena ia telah terusik kehidupannya di hutan.
Dari rangkayan peristiwa ini, memunculkan berbagai pertanyaan yang perlu segera terjawab. Apakah gerangan yang salah di dalam pengelolaan lingkungan sehingga para binatang itu harus menunjukkan sikap amarahnya? Adakah yang tidak sesuai dalam pengelolaan hutan ini dan lingkungan hidup yang terjadi sehingga mereka merasa terusik dan atau terancam sehingga mereka menunjukkan emosinya ?
Dari pertanyaan diatas, mungkin jawabannya ya.Sebab, pembabatan hutan di seantero Indonesia masih saja terjadi.Sementara yang memiliki ijin resmi, mereka hanya mengambil tetapi tidak melakukan penanaman ulang.Artinya banyak hutan kita sekarang menjadi gundul bahkan mengancam pada longsor, pemanasan global dan lain sebagainya. Akan tetapi sejauh ini meski banyak diketahui belum banyalk pula yang dibawa ke muka sidang untuk mepertanggung jawabkan perbuatannya itu.
Di medan, Adelin Lis, pernah diseret ke muka sidang Pengadilan Negeri Medan.Hasilnya, pengusaha yang pintar berkelit itu pun hingga sekarang tidak pernah kelihatan lagi batang hidungnya.Sama dengan Edy Tansil, hingga ponnis dijatuhkan tetapi tidak pernah terdengar lagi dimana kini ia berada.Edy Tansil dengan Adelin Lis tidak jauh beda, perbedaannya adalah, edy Tansil membobol Bank waktu Bapindo, sedangkan Adelin Lis, membabat hutan dengan meperkaya diri sendiri merugikan Negara dan masyarakat.
Penggundulan hutan di Republik ini terus berlangsung tidak ada tindakan tegas dari aparat.Sebut saja misalnya hutan di Sitonggi tonggi Samosir Sumatera Utara. Disini sudah membawa korban longsor di Harian mengakibatkan 3 orang meninggal dunia.Meski sudah ada korban, Bupati Samosir mengatakan bahwa pemberian ijin terhadap PT IIU atau Toba Pulp adalah dari Menteri Kehutanan.Terhadap masalah ini, para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Samosir pun mendatangani Menteri Kehutanan saat itu dijabat MS Kaban, hasilnya belum ada tindakan nyata dalam mengamankan hutan lindung tersbut.Anehnya hingga kini belum satu pun pejabat yang terlibat diseret ke muka sidang. Beginikah cara kita menegakkan hukum ? kita kita khawatir amukan yang lebih serius dari hutan akan datang.!

comment 0 komentar:

Posting Komentar

 
© BSA-LAW OFFICE | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger