Taromboni Raja Sitanggang ini disari dari hasil kesimpulan Seminar Raja Sitanggang April 2007 di Medan Sumatera Utara yang merupakan bahan yang masih memerlukan penyempurnaan.
Sisilah merupakan hal terpenting
bagi setiap orang . Oleh karena dari sislsilah itulah diketahui bersangkutan
keturunan dan masuk klanmana. Selain dari itu juga memahami krakter yang
walapun tidak secara menyeluruh tetapi setidaknya diketahui latar belakang
seseorang adalah silsilahnya. Karenanya
sisilsilah Raja Sitanggang ditulis disini berdasarkan hasil seminar yang
diadakan April 2007 di Medan Sumatera
Utara sebagai berikut :
Raja Sorimangaraja merupakan
Nenek Buyut yang beranak 3 yaitu, Raja Asi Asi, Raja Isumbaon dan Guru Tatea
Bulan. Anak kedua Raja Isumbaon mempunyai anak 3 orang yaitu, Tuan Sorbadijulu,
Tuan Sorbadijae dan , Datu Sindar Mataniari/Suliraja atau disebut Raja
Naiambaton. Raja Naiambaton inilah nenek moyangnya raja Naiambaton yang disebut
juga PARNA.
Datu Sindar Mataniari/Suliraja
atau disebut Raja Naiambaton, Isteri pertamanya bernama, Siboru Biding Laut
mempunyai keturunan 3 Orang anak, yaitu,
Siboru Pinta Haomasan kembar dengan Guru Sodungdangon, dan ketiga Raja
Sitempang disebut juga Raja Natanggang.
Raja Sitempang yang disebut juga
Raja Natanggang menikah dengan Siboru Porti Bonanitano yang melahirkan Raja
Natanggang/Raja Sitanggang yang selanjutnya menjadi Raja Panguruan. Selanjutnya
Raja Sitanggang mempunyai 3 Orang anak yaitu, Raja Panungkunan, Raja Pangadatan
dan Raja Pangulu oloan. Raja Panungkunan merupakan anak pertama mempunyai 2 orang anak yaitu Raja Sitempang 1 dan Raja
Tinita. Selanjutnya Raja Sitempang yang mengambil nama Neneknya itu mengangkat Anak
Sitanggang Gusar yang datang dari marga Sijabat. Jini dikenal menggunakan
Sitanggang Bau dan Sitanggang Gusar. Anak Kedua dari Raja Sitanggang , Raja Pangadatan mempunyai 3 orang anak yaitu,
Sitanggang Lipan, Sitanggang Upar dan Sitanggang Silo. Sedangkan Raja Pangulu
oloan menggunakan marga Sigalingging dan sebagian ke Dairi diantaranya
menggunakan marga Banuarea, Bancin cs.
Dari Sitanggang Silo yang
merupakan anak ketiga dari Raja Pangadatan, mempunyai dua anak yaitu salaksak
Bosi dan Sitabi Dalan . Sitanggang silo tetap menggunakan Sitanggang tetapi
anknya yaitu Simanihuruk dan Sidauruk
sudah menggunakan namany menjadi marga yang sampai saat ini.
Dari silsilah diatas
sesungguhnya, Sitanggang Bau dan Sitanggang Gusar merupakan satu kesatuan
demikian juga Sitanggang Lipan, Sitanggang Upar dan Sitanggang Silo. Karenanya
jika dalam urutan pengundang jika Sitanggang Bau maka setelah Sitanggang Baru,
masuk Gusar selanjutnya barulah Sitanggang Lipan, Upar dan Silo. Demikianlah
sebaliknya jika Sitanggang Lipan yang punya acara maka, terlebih dahululah
Sitanggang Upar dan Sitanggang Lipan baru masuk Sitanggang Bau dan seterusnya.
Oleh karena Punguan Raja
Sitanggang menggunakan Raja Sitanggang bukan hanya Sitanggang saja maka
seyogyanya, dalam pesta tertentu atau Bonataon maka harus mengundang Adik dan
Anaknya yaitu, Raja Sigalingging , Simanihuruk dan Sidauruk. Dengan demikian
maka Turunan Raja Sitanggang ata disebut Raja Natanggang itu dapat berkumpul.
RAJA SITEMPANG
Tahun 2008 sejak seminar sehari
di Medan, Perkumpulan Raja Sitempang yang disingkat PAPORATA (Parsadaan
pomparanni Raja Sitanggang) telah terbentuk pusat di Medan, termasuk di
beberapa Daerah termasuk Jakarta Raya. Pengurus dan anggotanya, yaitu, Raja
Sitanggang, Raja Siogalingging , Simanihuruk dan Sidauruk. Entah karena apa,
tidak alam perkumpulan ini bubar dengan sendirinya karena tidak lagi mendapat
undangan manakala Sitanggang mempunyai acara, Sigalingging,Manihuruk dan
Sidauruk tidak lagi diundang demikian sebaliknya.
Dari berbagai pendapat yang
dihimpun penulis berharap agar perkumpulan Parsadaan ini dihidupkan kembali.
Selain untuk menjalin keakraban satu rumpun juga penting bagi generasi muda
untuk mengetahui silsilah yang sesungguhnya. Semoga terwujud.!!!
,
Posting Komentar